Langsung ke konten utama

Unggulan

PENGHINDARAN PAJAK (TAX AVOIDANCE) PADA PT.FIRST MEDIA TBK

PENGHINDARAN PAJAK ( TAX AVOIDANCE ) PADA PT.FIRST MEDIA TBK. JUNI PURNOMO 15214742 3EA27 MATA KULIAH : ETIKA BISNIS DOSEN : ROWLAND BISMARK PASARIBU UNIVERSITAS GUNADARMA Jl. Margonda Raya No. 100, Pondok Cina, Depok Telp  (021) 7520981 Fax : (021) 7872829 Website : www.gunadarma.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1.         Latar Belakang Perusahaan  umumnya  berusaha meningkatkan nilai perusahaan setiap periode karena tingginya nilai perusahaan,  yang  tercermin dalam harga saham, akan dapat meningkatkan kemakmuran bagi para pemegang saham. Hal ini memberi dampak para pemegang saham tetap  mempertahankan investasinya  dan calon investor tertarik menginvestasikan  modalnya kepada perusahaan tersebut. Berbagai upaya dilakukan pihak manajemen untuk meningkatkan nilai perusahaan, salah satunya adalah deng...

PELANGGARAN E-COMMERCE DI TIKET.COM

PELANGGARAN E-COMMERCE DI TIKET.COM




Disusun Oleh :
Juni Purnomo
3EA27
15214742


FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2017


BAB I
PENDAHULUAN


1.1   Latar Belakang

Perkembangan internet menyebabkan terbentuknya sebuah dunia baru yang lazim disebut dunia maya. Di dunia maya ini setiap individu memiliki hak dan kemampuan untuk berinteraksi dengan individu lain tanpa batasan apapun yang dapat menghalanginya. Sehingga globalisasi yang sempurna sebenarnya telah berjalan di dunia maya yang menghubungkan seluruh komunitas digital. Dari seluruh aspek kehidupan manusia yang terkena dampak kehadiran internet, sektor bisnis merupakan sektor yang paling terkena dampak dari perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi serta paling cepat tumbuh. Melalui e-commerce, untuk pertama kalinya seluruh manusia di muka bumi memiliki kesempatan dan peluang yang sama agar dapat bersaing dan berhasil berbisnis di dunia maya. E-commerce adalah suatu jenis dari mekanisme bisnis secara elektronik yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet (teknologi berbasis jaringan digital) sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah institusi (business to business) dan konsumen langsung (business to consumer), melewati kendala ruang dan waktu yang selama ini merupakan hal-hal yang dominan. Pada masa persaingan ketat di era globalisasi saat ini, maka persaingan yang sebenarnya adalah terletak pada bagaimana sebuah perusahaan dapat memanfaatkan e-commerce untuk meningkatkan kinerja dan eksistensi dalam bisnis inti. Dengan aplikasi e-commerce, hubungan antar perusahaan dengan entitas eksternal lainnya (pemasok, distributor, rekanan, konsumen) dapat dilakukan secara lebih cepat, lebih intensif, dan lebih murah daripada aplikasi prinsip manajemen secara konvensional (door to door, one-to-one relationship). Maka e-commerce bukanlah sekedar suatu mekanisme penjualan barang atau jasa melalui medium internet, tetapi juga terhadap terjadinya sebuah transformasi bisnis yang mengubah cara pandang perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya. Membangun dan mengimplementasikan sebuah system e-commerce bukanlah merupakan proses instant, namun merupakan transformasi strategi dan system bisnis yang terus berkembang sejalan dengan perkembangan perusahaan dan teknologi. E-commerce  yang menawarkan banyak kemudahan terhadap konsumen belum tentu  berhasil hanya dengan membuat website toko online, namun konsumen secara personal juga akan menilai dan menentukan perilaku apa yang akan mereka ambil berdasarkan penilaian mereka terhadap suatu situs  e-commerce, apakah konsumen  akan percaya dan selanjutnya dengan senang hati bertukar informasi pribadi dengan situs e-commerce, dan bertransaksi atau tidak.  Para pembeli online sangat hati-hati, dan dengan ancaman kecurangan online, mereka memiliki alasan untuk berperilaku demikian. Pada dasarnya, banyak pembeli tidak percaya pada situs, kecuali jika perusahaan dapat membangun kepercayaan pengunjung atas situs terkait. Pengunjung mulai mengevaluasi kredibilitas situs begitu mereka memasukinya.
1.2   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka yang menjadi pokok masalah adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimanakah pelanggaran e-commerce di Tiket.com ?
2.      Bagaimana hubungan potensi pelanggaran pada bisnis e-commerce ?
3.      Apa model E-bisnis pada Tiket.com?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
1.       Untuk mengetahui pelanggaran e-commerce di Tiket.com
2.       Untuk mengetahui hubungan potensi pelanggaran pada bisnis e-commerce
3.       Untuk mengetahui model E-bisnis Tiket.com


BAB II
TELAAH LITERATUR

2.1 Pengertian E-Bisnis
Sairamesh (2004) E-Bisnis adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan  bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan layanan melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. E-Bisnis menggunakan teknologi informasi berupa internet dan jaringan komputer lainnya untuk menjalankan proses bisnis utama yaitu pembelian dan penjualan. Awalan “e” dalam kata e-Bisnis berarti “elektronik”, yang berarti kegiatan atau transaksi yang digunakan tanpa pertukaran atau kontak fisik, transaksi diadakan secara elektronik atau digital, hal ini menjadi mungkin dengan dukungan perkembangan komunikasi digital yang pesat. 
            E-Bisnis adalah perluasan dari  e-Commerce, di mana tidak hanya pembelian, pembayaran barang, dan pelayanan, tetapi  juga disertai pelayanan konsumen,  kolaborasi dengan partner bisnis dengan dukungan elektronik sebagai alat transaksi atau organisasi, dalam penerapannya e-Bisnis akan menggunakan seluruh mata rantai dalam proses bisnisnya, seperti proses pembelian secara eletronik & management rantai pasokan, pemrosesan pesanan secara elektronik, mengatur pelayanan pelanggan hingga bekerja sama dengan  partner (mitra usaha). Dalam e-Bisnis transaksi uang belum tentu diperlukan, karena pada prinsipnya e-Bisnis  juga melibatkan pemasaran, perancangan produk, dan evaluasi layanan konsumen.  Jadi e-Bisnis merupakan integrasi dari  pembelian dan penjualan secara eletronik, pengadaan secara elektronik, distribusi dan  delivery barang secara elektronik, layanan  online untuk  customer, pemasaran secara elektronik, transaksi yang aman, proses yang diotomatisasi dan juga kolaborasi semua bagian secara elektronik.

2.2 Pengertian E-commerce
E–Commerce  atau yang disebut Internet Commerce  pada dasarnya mempunyai makna yang sama, yang berarti suatu cara bagi seorang konsumen membeli barang yang diinginkan secara online melalui jaringan internet. E-Commerce  juga dapat diartikan sebagai suatu proses berbisnis dengan menggunakan teknologi elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik dan pertukaran/penjualan barang, servis, dan informasi secara elektronik. Manfaat yang bisa diperoleh perusahaan dengan memanfaatkan e-commerce di antaranya (wikipedia.com):
1.       E-commerce  memperluas  daerah pemasaran  hingga  ke  pasar  nasional dan internasional. Dengan pengeluaran dana  yang  minim,  perusahaan  dapat dengan mudah dan cepat menemukan lebih banyak pelanggan, supplier yang lebih baik, dan  rekan bisnis yang baru dan tepat dari seluruh dunia. Salah satu contohnya adalah  website  Amazon (http://www.amazon.com)  yang menjual berbagai peralatan elektronik, buku secara online. Walaupun penjual berada jauh di benua Amerika namun pelanggannya  yang berasal dari berbagai negara dapat membeli produknya hanya melalui komputer di rumah yang terkoneksi internet, dan hanya dalam beberapa hari barang yang dipesan telah sampai di tangan pelanggan.
2.       E-commerce dapat  mengurangi  biaya pembuatan,  pemrosesan, pendistribusian,  penyimpanan, dan pencarian informasi yang menggunakan kertas.
3.       E-commerce mengurangi waktu antara pengeluaran modal dan penerimaan barang dan jasa.
4.       E-commerce  memungkinkan  interaksi yang  lebih  dekat  dengan  pelanggan, meskipun melalui media perantara.  Ini adalah  promosi  yang  lebih  baik  untuk CRM dan dapat meningkatkan loyalitas konsumen (customer loyalty).
5.       Layanan  konsumen  dan  citra perusahaan  menjadi  lebih baik,  dapat menemukan partner  bisnis  baru, menyederhanakan  proses, mempersingkat  waktu  pemasaran, akses informasi menjadi cepat, mengurangi biaya transportasi, mengurangi biaya untuk kertas dan meningkatkan fleksibilitas. E-commerce tidak  hanya mendatangkan  manfaat  yang menguntungkan  bagi  perusahaan  namun juga  memberikan  manfaat  bagi  konsumen.
Manfaat e-commerce bagi konsumen antara lain:
1.       E-commerce  memungkinkan pelanggan  untuk  berbelanja  atau melakukan transaksi lain sepanjang tahun selama 24 jam sehari dari manapun.
2.       E-commerce menyediakan  pilihan lebih  banyak  kepada  pelanggan, sehingga Ecommerce  dapat  membuat konsumen  mendapatkan  keperluannya dengan mengeluarkan biaya yang lebih rendah, karena konsumen yang berbelanja di  toko cenderung mengeluarkan  biaya  lebih  banyak karena tergoda untuk membeli barang-barang lain yang sebenarnya tidak diperlukan.
3.       Pelanggan bisa mendapatkan informasi yang  relevan dari detail produk dalam hitungan detik, bukan lagi hari atau minggu.
4.       E-commerce memberikan  tempat  bagi pelanggan yang satu untuk berinteraksi dengan pelanggan lain di komunitas elektronik (electronic community) dan untuk bertukar pikiran serta berbagi pengalaman satu sama lain.
Selain  bagi  perusahaan  dan  bagi konsumen, e-commerce  juga  memiliki manfaat bagi masyarakat antara lain:
1.       E-commerce  memungkinkan  tiap individu untuk bekerja di dalam rumah dan mengurangi  perjalanan  ke  luar rumah  untuk  berbelanja.  Hal  ini berakibat menurunkan arus kepadatan lalu lintas di jalan serta mengurangi polusi udara.
2.       E-commerce memungkinkan  sejumlah barang  dijual  dengan  harga  lebih murah, sehingga  orang  yang  kurang mampu  juga  bisa  membelinya  dan akan meningkatkan taraf hidup mereka.
3.       E-commerce  memfasilitasi  layanan umum,  seperti  perawatan  kesehatan, pendidikan,  dan  layanan  sosial pemerintah  yang  dapat diselenggarakan  dengan biaya yang lebih rendah, dengan kualitas yang lebih baik.

Lebih lanjut, e-commerce berarti transaksi paperless dimana inovasi sepertipertukaran data elektronik, surat elektronik, papan buletin elektronik, transfer danaelektronik dan teknologi berbasis jaringan lainnya diterapkan berdasarkan jaringan.Umumnya, e-commerce adalah strategi komersial baru yang mengarah pada peningkatankualitas produk dan layanan dan perbaikan ditingkat layanan penyediaan sementara linkpersyaratan organisasi, pemasok, dan konsumen ke arah mengurangi biaya (Shaw, 2012).E-commerce adalah pendekatan baru dalam dunia bisnis secara elektronik danmenggunakan jaringan dan internet. Dengan cara ini proses jual beli atau pertukaranproduk, jasa dan informasi melalui komputer melakukan komunikasi dan jaringantermasuk internet (Turban et al., 2006).

2.2 Model e-Bisnis
Model e-Bisnis adalah sebuah pendekatan untuk melakukan bisnis elektronik dengan model tertentu, agar perusahaan bisa mempertahankan bisnisnya dan menghasilkan pertumbuhan pendapatan yang menguntungkan. Model e-Bisnis menjelaskan bagaimana fungsi suatu perusahaan, yaitu bagaimana perusahaan menyediakan produk atau layanan, bagaimana menghasilkan pendapatan, dan bagaimana beradaptasi dengan pasar baru dan teknologi yang baru. Model e-Bisnis memiliki empat komponen tradisional, yaitu konsep e-Bisnis, nilai proposisi, sumber pendapatan, dan kegiatan yang diperlukan, sumber daya dan kemampuan. Kesuksesan dari model  e-Bisnis merupakan kerja sama komponen-komponen tersebut. (Johnston, 2006)
2.3     Sejarah Tiket.com
Tiket.com adalah situs web yang menyediakan layanan pemesanan hotel, tiket pesawat, tiket kereta api, penyewaan mobil yang berbasis di Jakarta, Indonesia. Tiket.com dibentuk pada bulan Agustus 2011. Tiket.com didirikan oleh Wenas Agusetiawan, Dimas Surya Yaputra, Natali Ardianto, Mikhael Gaery Undarsa pada bulan Agustus 2011. Pada awalnya, Wenas Agusetiawan membeli domain tiket.com dan mengajak beberapa kolega untuk membuat sebuah situs web untuk melayani pemesanan tiket pesawat dan kereta api. Tiket.com merupakan salah satu rekan bisnis Kereta Api Indonesia di Indonesia. Tiket.com juga bekerjasama dengan berbagai maskapai di Indonesia untuk memudahkan orang untuk pemesanan tiket pesawat melalui internet.


BAB III
 PEMBAHASAN

3.1 Pelanggaran E-commerce di bukalapak
            Contoh Kasus Tiket.com :
Beberapa kali saya memesan hotel ataupun tiket pesawat melalui website tiket.com. Dan dari pemesanan-pemesanan tersebut saya memperoleh reward berupa tix point. Pada tanggal 02 Januari 2017, saya menerima email dari tiket.com bahwa tix points dalam akun saya telah di redeem dengan voucher sejumlah Rp50.000 di Alfamart oleh Rakha Nanda.Padahal pada tanggal tersebut saya sedang berada di luar negeri dan tidak melakukan redeem apapun. Saya bahkan tidak tahu tix points dapat di redeem di Alfamart.
Selain itu, nama profil akun saya diubah menjadi nama binatang yang tidak pantas, bagi saya benar-benar suatu penghinaan. Saya langsung mengontak customer service yang hanya mengatakan sedang ditindaklanjuti. Beberapa hari kemudian saya menerima telepon yang mengaku dari tiket.com dan menanyakan informasi, termasuk alamat saya yang menurut saya bersifat privasi dan hanya mengatakan akan memproses kasus tersebut.
Menurut saya tiket.com tidak peduli dengan point yang telah diredeem sejumlah Rp 50.000. Informasi alamat, detail pemesanan dan kartu kredit juga hal yang tidak penting bagi tiket.com. (sumber : detik.com)
2.4   Hubungan potensi pelanggaran pada bisnis E-commerce Tiket.com
Dari kasus di atas dapat dilihat bahwa terjadi kesalahan sistem oleh Tiket.com, Karena melanggar ketentuan tentang aturan etika bisnis oleh Tiket.com. Pelanggaran seperti ini menyalahi/melanggar ketentuan aturan penjualan. Dari kasus diatas Tiket.com harus lebih bijak dalam mengatasi kasus tersebut agar tidak terjadi kembali kasus seperti itu. Tiket.com juga harus bertanggung jawab atas kejadian tersebut agar pelanggan mendapatkan kembali kepercayaan kepada Tiket.com

2.5   Model E-Bisnis Tiket.com
Model yang digunakan oleh Tiket.com adalah Whole of Enterprise. Karena mereka menawarkan fasilitas satu pintu (dalam hal ini tiket) kepada pelanggan yang membutuhkan pelayanan tertentu dan melibatkan banyak perusahaan. Dan framework market yang digunakan tentunya adalah E-commerce. Jasa layanan tiket ini memberikan banyak kemudahan bagi para pelanggan, baik untuk memberikan layanan tiket kereta api, tiket pesawat, tiket event ataupun juga tiket hotel dan bioskop. Dan tidak menutup kemungkinan lagi akan terus berkembang dengan menggandeng perusahaan-perusahaan jasa lainnya. Jika semua layanan ini ada dalam satu situs, bukan mustahil, tiket.com akan menjadi barometer untuk pelayanan tiket-tiket di seluruh Indonesia tentunya.


BAB IV
KESIMPULAN
Untuk mendukung pengembangan e-Bisnis berbasis  web  diperlukan Teknologi informasi dan komunikasi berbasis internet melalui berbagai macam media komunikasi dan telekomunikasi baik itu jaringan internet konvesional maupun melalui  fixed wireless atau melalui perangkat telekomunikasi di operator. Dalam membangun e-Bisnis, pelanggan adalah critical point yang harus diperhatikan, artinya jaminan privasi dan kemanan harus dimiliki pelanggan selama bertransaksi. Pengelola harus bisa menjaga privasi informasi mengenai pelanggan yang memberikan informasi data diri kepada pengelola melalui situs web yang dikembangkan. Bisnis social networking semakin membuat pasar e-Bisnis semakin hidup karena para pengguna bisa bertukar informasi tentang suatu produk secara bebas dan sebanyak-banyaknya dengan pengguna lain. 
Perusahaan ada yang menjalankan etika bisnisnya dengan baik dan ada juga yang tidak menjalankan etika bisnisnya sehingga banyak melakukan pelanggaran. Beberapa faktor yang menyebabkan pelanggaran etika bisnis diantaranya yaitu banyaknya kompetitor baru dengan produk mereka yang lebih menarik, inginnya produsen menambah pangsa pasar dan keinginan produsen menguasai pasar.


DAFTAR PUSTAKA

Subekti, Mohammad, 2014. “Pengembangan Model E-Bisnis di Indonesia” Vol.5 No.2.

Dwi Lesmono, Ibnu, 2015.”Pengaruh Penggunaan E-commerce bagi Pengembangan Usaha Kecil     Menengah (UKM) Dengan Pendeketan Technology Acceptance Model”. Vol.3 No.1 Maret 2015.


Pradana, Mahir, 2015.”Klasifikasi Jenis-jenis Bisnis E-commerce di Indonesia” Vol.9 No.2 Desember 2015

Komentar

Postingan Populer